Kamis, 21 November 2013

Arti dan Makna Kebahagiaan

Pandangan al-Quran Mengenai Kesuksesan dan Kebahagiaan

Dewasa ini kata kebahagiaan sudah dirancukan dengan kesenangan, kesenangan hanyalah sensasi indera terhadap terpenuhinya kebutuhan kita.sedangkan kebahagiaan erat kaitannya dengan makna,tanpa makna tidak ada kebahagiaan-meskipun kita bisa saja memperoleh kesenangan.namun kesenangan tidak dapat mengembangkan potensi diri kita-bahkan dapat memperlemah potensi kita.Satu hal lagi yang erat kaitannya dengan kebahagiaan adalah penderitaan,menurut humphreys penderitaan (suffering) berbeda dengan luka  (pain).Penderitaan merupakan jalan atau prasyarat untuk mencapai kebahagiaan.Sudah lumrah, setiap kepala punya definisi sukses dan bahagian masing-masing. Karena memang kita terlahir dengan latar belakang yang berbeda-beda, lingkungan yang berbeda, dan kultur yang berbeda pula. Akan tetapi, jujur saja, sukses dan bahagia sering kali kita salah mengartikannya. Atau kita mendefinisikannya sesuai dengan kehendak diri kita. Kalau sudah begini, boleh jadi definisi sukses dan bahagia kita mengikuti hawa nafsu saja. Atau sangat bersifat subjektif.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya, jika kita kembali mencari standar kesuksesan dan kebahagiaan yang objektif. Yang bersumber dari Tuhan Semesta Alam. Dengan begitu, setiap orang punya presepsi yang sama mengenai kebahagiaan dan kesuksesan, walaupun latar belakang kita berbeda-beda.
Lantas, untuk apa kita perlu mencari arti kesuksesan dan kebahagiaan yang objektif itu? Semua itu dimaksudkan agar kita menyadari untuk apa kita hidup di dunia ini, kenapa kita mesti ada di alam ini, dan mau kemana kita kelak. Ketika kita mengetahui arti kebahagiaan dan kesuksean yang objektif, maka kita sadar bahwa kita dapat hidup indah di dunia ini dan dapat memberikan banyak kebaikan kepada orang lain. Yang pada akhirnya, kita hidup di dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Kita tak akan salah melangkah mengejar kebahagiaan dan kesuksesan. Dengan kata lain, kita telah memiliki tujuan yang jelas, tidak samar.Sebaliknya, ketika kita tidak mengetahui arti sukses dan bahagia yang objektif, boleh jadi setelah memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan (menurut definisi masing-masing), kita malah bersedih dan menyesal.
Ternyata, kesuksesan dan kebahagiaan yang kita peroleh tidak sesuai dengan tuntunan Sang Pencipta, melainkan sesuai dengan bimbingan hawa nafsu semata. Ujung-ujungnya kita menyesal. Memang sih kita dapat kembali ke titik “nol”, memperbarui arti sukses dan bahagia sesuai dengan tuntunan ilahiah, tetapi kita sudah banyak membuang-buang waktu dan energi. Mending, dari awal, kita rumuskan arti kesuksesan dan kebahagiaan yang sesuai dengan kemauan Sang Pencipta. Lalu, berusaha mencapainya.
So, apa arti kesuksesan dan kebahagiaan menurut al Quran? Silahkan buka surat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar